Pada
artikel kali ini saya akan memaparkan ulang apa saja yang saya tangkap
ketika mendengarkan tausiyah bulanan yang di sampaikan langsung oleh DR.
Muhammad Syafii Antonio, M.Ec. seorang pakar ekonomi islam, yang mana
pada kesempatan ini saya dapatkan ketika mengikuti acara Sehat, Kaya,
Bahagia bersama asmaul husna di sebuah aula andalusia islamic center di
daerah sentul city. Nah, to the point aja,,pada edisi kali ini beliau
memaparkan mengenai asma Allah “Al Ghafuur”
SUKSES → KAYA → BAHAGIA
“Sukses”
merupakan tujuan dari setiap insan dalam semua kegiatan yang ia
lakukan dan hal tersebut memiliki sumbangsih besar dalam setiap lini
kehidupan masyarakat. Dengan kesuksesan orang dapat meraih kepuasan
batin, Pak Syafii dalam ceramahnya berkata “Cintailah tugas dan
pekerjaan kita, niscaya kegiatan tersebut akan kembali berpengaruh
kepada kita dengan perasaan penuh cinta”.
Dalam pembahasannya pak syafii mendefinisikan kekayaan kepada 5 hal, yakni :- Kaya Iman, Islam
- Kaya Ilmu
- Kaya Teman
- Kaya Amal
- Kaya Harta
“Business
is Ibadah in Islam and in Jihad”, jadi setiap kegiatan yang kita
lakukan dengan sepenuh hati dan keikhlasan yang di landaskan atas dasar
iman dan taqwa kepada Allah niscaya kita akan lebih mudah meraih
kesuksesan tersebut.
Asma Allah “Al Ghafuur” memiliki keterkaitan yang cukup signifikan dalam setiap bisnis umat muslim. Dalam bisnis kita di wajibkan untuk senantiasa memohon ampunan kepada Allah, karena kita sebagai makhluk Allah yang tak luput dari dosa dan kesalahan. Dalam keterkaitannya dengan bisnis ternyata Al Gafuur berbanding lurus dengan hasil bisnis baik dari sudut pandang duniawi maupun ukhrowi.
Asma Allah “Al Ghafuur” memiliki keterkaitan yang cukup signifikan dalam setiap bisnis umat muslim. Dalam bisnis kita di wajibkan untuk senantiasa memohon ampunan kepada Allah, karena kita sebagai makhluk Allah yang tak luput dari dosa dan kesalahan. Dalam keterkaitannya dengan bisnis ternyata Al Gafuur berbanding lurus dengan hasil bisnis baik dari sudut pandang duniawi maupun ukhrowi.
Dalam Al Qur’an kata tersebut terulang 91 kali. Al Ghafuur dalam bahasa arab memiliki berbagai bentuk kata, di antaranya
Al Ghafir (sebagai sifat) yakni Allah senantiasa mengampuni hambanya yang selalu memohon ampun.
Al Ghafir (sebagai sifat) yakni Allah senantiasa mengampuni hambanya yang selalu memohon ampun.
Al
Ghafuur (sebagai pelaku) yakni Allah yang mengampuni manusia, jika ia
bersalah Allah bisa saja memaafkan dengan cara memberinya dengan cobaan
ataupun di tangguhkan di akhirat nanti.
Al
Ghaffar yakni Allah lah yang maha mengampuni dengan penuh kehebatan,
Allah begitu lapangnya untuk memberi maaf kepada hambanya yang telah
melakukan maksiat dan melakukan dosa besar. Dengan syarat bahwa ia
benar-benar taubat dan selalu beramal sholeh.
- Sekiranya manusia bersifat zhalim(aniaya, maksiat) maka Allah bersifat Al Ghafir
- Sekiranya hamba tersebut zhalim(aniaya, maksiat) maka Allah lah yang
maha Ghafuur, yang mengampuni hambanya yang bersalah dan memohon
ampunan.
- Sekiranya seorang hamba berlaku zhalam(terlalu banyak berbuat aniaya,
maksiat), maka Allah adalah Al Ghaffar (Yang Maha memberi Ampunan)
Peran Sosial Al Ghafuur
- Memaafkan kesalahan orang lain. Dengan memaafkan, maka akan terbuka salah satu jalan bisnis seseorang.
- Senantiasa memohon ampun kepada Allah. Ada sebuah ungkapan “Semakin kita banyak dosa maka semakin jauh kita kepada Tuhan” sehingga kegiatan duniawi kitapun turut menjauh dari rahmat Allah SWT.
- Senantiasa memanfaatkan kesempatan. Dimana saja, kapan saja kita harus menggunakan kata pepatah “sekali mendayung,dua-tiga pulau terlampaui”.
- Jangan berpikir bahwa kita telah terlambat. Untuk melakukan sebuah kegiatan, tidak ada yang namanya terlambat karena dengan keterputus-asaan itu lah yang membuat kita tidak sukses.
Pembahasan tentang Asma selanjutnya akan di adakan bulan depan. Insya Allah jika tidak ada halangan akan di post di laman ini.